Minggu, 08 Mei 2011

MENGENALI POTENSI DIRI





Masih teringat ketika pada suatu kesempatan saya menghadapi tes interview saat awal-awal meniti karir,  interviewer (yang terkesan galak dan judes) memberikan pertanyaan yang sempat membuat saya gugup “Apa potensi atau kelebihan yang anda miliki?”.  Dengan berbagai macam cara, saya mencoba untuk memberikan jawaban yang sedikit ngalor ngidul. Dan ketika saat ini saya mendapat kesempatan duduk di kursi yang berbeda, menjadi interviewer, saya sadari bahwa pertanyaan itu memang sulit untuk dijawab oleh kandidat (meskipun secara teori pertanyaan ini tidak disarankan untuk diberikan). Penyebabnya memang sangat sulit untuk bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan (potensi) diri kita sebenarnya. Bahkan sampai saat ini beberapa rekan masih kerap menanyakan bagaimana caranya untuk mengetahui potensi yang kita miliki.
Mari kita mulai dengan pengertian potensi itu sendiri. Secara sederhana, potensi adalah kemampuan atau bakat, yang terpendam. Karena dia terpendam, belum muncul, atau belum disadari sehingga besarnya belum bisa terukur dengan pasti. Potensi bisa diibaratkan dengan fenomena gunung es. Apa yang terlihat diatas permukaan laut jauh lebih kecil dibandingkan apa yang tertutupi didalam air laut. Dengan kata lain, semua manusia memiliki potensi yang jauh lebih besar daripada apa yang telah diperlihatkan. Dan kabar baiknya adalah tidak ada manusia yang tidak memiliki potensi.
Selanjutnya, persoalan pertama yang sering muncul adalah bagaimana kita bisa mengetahui potensi yang kita miliki, sehingga kita bisa mengasahnya dan memunculkannya untuk menunjang keberhasilan kerja kita. Dalam ilmu psikologi, pengenalan potensi diri bisa diuraikan dengan teori Johari Window. Penjelasannya seperti ini, sebenarnya potensi diri bisa dipetakan kedalam empat jendela (empat kuadran). Jendela pertama adalah kategori potensi dimana anda tahu dan orang lain pun tahu. Kategori ini disebut open area.  Anda pernah berhasil memimpin sebuah organisasi kemahasiswaan saat di kampus, mendapat penghargaan dari rektor kampus, dan dikenal banyak orang lewat keberhasilan anda. Maka anda tahu dan orang lain pun tahu bahwa anda memiliki potensi kepemimpinan. Tidak sulit untuk mengenali potensi di area ini.
Jendela yang kedua adalah orang lain tahu tapi anda tidak tahu. Kategori ini disebut blind area. Sering ditemui beberapa orang menyampaikan kepada kita, “sebenarnya kamu memiiki potensi bla…bla…bla… dan bla….” tetapi tidak jarang diri kita sendiri tidak yakin, dan dalam hati berkata “masak sih..?” Banyak orang disekitar kita yang mengetahui potensi kita tapi di sisi lain kita tidak menyadarinya. Potensi-potensi inilah yang masuk kedalam kategori jendela kedua.
Jendela ketiga adalah kategori potensi dimana anda tahu tapi orang lain tidak tahu. Kategori ini disebut hidden area. Anda memiliki kemampuan di bidang komputer, pembuatan website misalnya. Setiap hari dengan komputer pribadi anda, anda belajar mengotak-atik pemrograman website. Tetapi anda tidak pernah menujukkannya di depan orang atau tidak pernah membuat publikasi tentang hal ini (semisal mengikuti kompetesi, menjual secara umum, dll). Potensi ini anda ketahui tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Apa saja potensi anda di area ini, mungkin hanya anda yang tahu.
Jendela yang terakhir adalah kategori potensi yang anda tidak tahu dan orang lain pun tidak tahu (mungkin hanya Tuhan yang tahu). Kategori ini disebut dark area. Uniknya, potensi ini biasanya akan muncul ketika anda berada dalam kondisi terpaksa, terjepit atau terdesak. Ketika potensi dalam  dark area ini muncul, barulah anda menyadari bahwa anda memiliki potensi yang selama ini tidak disadari oleh siapapun, bahkan oleh diri anda.
Bagaimana kita bisa mengenali potensi kita? Tidak sulit sebenarnya. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk bisa mengenali potensi diri:
  1. Buatlah daftar perncapaian/prestasi anda selama ini, yang anda ketahui dan orang lainpun ketahui, daftar penghargaan, deretan piala, dan daftar keberhasilan lainnya.
  2. Untuk mengetahu potensi anda di jendela kedua, sering-seringlah berdiskusi dengan teman, guru atau mentor anda dan mintalah masukan dari mereka. Bersikaplah terbuka dengan segala masukan untuk pengembangan diri anda.
  3. Buatlah daftar kemampuan/potensi anda yang selama ini tidak pernah anda tunjukkan kepada orang lain, mungkina karena anda belum siap menujukkannya atau memang belum ada kesempatan yang tepat.
  4.  Jangan takut untuk mengerjakan atau menerima tantangan hal baru yang belum pernah anda lakukan sebelumnya. Dengan sering mempelajari, melakukan dan menerima tugas baru, anda akan bisa mengetahui potensi anda di dark area.
  5. Anda bisa mengikuti berbagai tes komersial yang banyak disediakan oleh lembaga-lembaga umum, seperti tes kepribadian, tes bakat, tes kemampuan akademik, atau tes psikologi. Mintalah feedback dari konsultan tentang potensi yang anda miliki dan hal-hal apa yang perlu anda perbaiki.


Ketika anda sudah menemukan dan mengetahu potensi baru anda, jangan takut untuk perform atau menunjukkannya di depan orang lain. Karena tidak ada orang sukses yang berhasil dengan cara menyimpan potensi yang dia miliki. Tunjukkan! Panggung besar ini milik anda. Selamat mencoba. (B.S.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar